Jul 4, 2025
68 Views
Comments Off on Dr. Albertus Djaja dan Keheningan yang Tidak Menjawab

Dr. Albertus Djaja dan Keheningan yang Tidak Menjawab

Written by

Beberapa nama tidak perlu viral untuk dihormati. Dr. Albertus Djaja adalah salah satunya. Ia bukan dokter yang sibuk cari sensasi. Ia tidak membuat konten demi klik atau followers. Ia hadir di media sosial karena ingin berbagi, dan dari situ banyak orang mengenalnya sebagai sosok yang hangat, cerdas, dan jujur.

Bukan tipe yang kita sangka akan meninggalkan dunia dengan begitu banyak pertanyaan.

Dari Dokter Edukatif ke Figur Publik yang Disorot

Nama Albertus dikenal lewat edukasi kesehatan. Penjelasannya ringan, tapi bukan receh. Serius, tapi tidak menggurui. Ia bukan hanya mengobati pasien di ruang praktik, tapi juga memberi ruang belajar untuk ribuan orang lewat layar ponsel.

Namun, belakangan arah kontennya mulai berubah. Ia mulai bicara soal keuangan, properti, dan manajemen aset. Di situ muncul sosok lain: Oktaviana Thamrin. Mereka kerap tampil bersama dalam live Instagram, dan dari sanalah publik mulai menaruh perhatian lebih.

Beberapa percakapan mereka menyentuh ranah yang sangat pribadi—terkait aset, kendali dana, bahkan sempat menyiratkan soal tekanan psikologis. Bahasa tubuh Dr. Albertus di beberapa sesi live juga mulai terlihat berbeda. Bukan tidak mungkin itu hanya kelelahan atau stres biasa. Tapi semua terasa lebih serius ketika kabar duka itu datang.

Kematian Mendadak dan Lubang Besar dalam Narasi

Kematian Dr. Albertus diumumkan secara singkat. Tidak ada penjelasan medis resmi yang dibuka ke publik. Tidak ada pernyataan dari orang-orang yang sebelumnya tampak dekat dengannya. Yang muncul justru adalah keheningan—dan dalam keheningan itu, muncul berbagai tanya.

Netizen lalu menghidupkan kembali video-video lawas. Potongan live bersama Oktaviana disebar ulang. Banyak yang mengaku baru sadar bahwa ada sesuatu yang aneh sejak awal. Lalu muncullah akun @justiceforalbertus, yang menyuarakan keinginan publik untuk mencari tahu lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi.

Apakah ini hanya bentuk duka yang belum selesai? Ataukah memang ada sesuatu yang perlu diungkap?

Privasi, Etika, dan Kewajiban Bicara

Pertanyaan paling besar saat ini adalah: apakah wajar publik ikut menuntut kejelasan?

Jawabannya: ya dan tidak. Ya, karena Dr. Albertus adalah figur publik yang banyak berjasa—bukan hanya untuk pasiennya, tapi juga untuk masyarakat luas. Ketika ada tanda tanya dalam kepergiannya, wajar jika publik ingin tahu lebih banyak. Tapi juga tidak, jika tujuannya hanya untuk menghakimi satu pihak tanpa dasar.

Yang dibutuhkan sekarang bukan asumsi, melainkan transparansi. Setidaknya cukup untuk menjawab keresahan orang-orang yang peduli.

Ingatan yang Harus Dijaga

Apa pun cerita di balik kepergian Dr. Albertus, satu hal yang tidak boleh hilang adalah kenangan akan kebaikannya. Ia adalah dokter yang bisa membuat orang merasa dimanusiakan. Ia hadir tanpa embel-embel, dan memberi tanpa pamrih. Ia membawa sains turun dari menara gading, dan membuatnya bisa dipahami oleh siapa saja.

Kalau benar ada ketidakberesan di balik semua ini, maka kita punya kewajiban untuk bersuara. Bukan demi sensasi, tapi demi menghormati kebaikan yang ia berikan seumur hidup.

Article Categories:
Health